1. Kehilangan
Rasa kehilangan tentu akan muncul pada wanita yang melakukan aborsi dengan obat aborsi . Sedikit banyaknya dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang dan cara pandangnya terhadap bayi yang sudah diaborsinya. Meski begitu, rasa kehilangan tentunya akan muncul pada pikiran wanita yang sudah melakukan aborsi. Terutama bagi mereka yang menganggap janin tersebut sudah seperti bayi.
2. Depresi
Wanita yang sedang hamil dan berharap memiliki bayi, namun pada akhirnya harus melakukan aborsi untuk masalah kesehatan tentunya bisa merasakan depresi karena kehilangan bayinya. Pada beberapa kasus obat aborsi manjur depresi bisa sangat parah dan bisa berujung pada pikiran untuk bunuh diri. Kerapuhan secara emosional dan psikologis bisa membuat wanita terus-menerus memikirkan hal yang buruk.
3. Rasa bersalah
Baik itu aborsi yang dilakukan tanpa alasan ataupun aborsi karena alasan kesehatan, wanita pasti mengalami rasa bersalah. Bagi wanita yang melakukan aborsi dengan keputusannya sendiri, dia akan bersalah karena merasa telah 'membunuh' janin dan tak memberinya kesempatan hidup. Sementara bagi wanita yang diharuskan oleh orang yang jual obat aborsi karena masalah kesehatan bisa jadi merasa bersalah karena tak bisa mempertahankan bayinya atau mulai mempertanyakan apakah keputusannya tersebut tepat.
4. Kemarahan dan penyesalan
Seorang wanita harus memiliki mental yang kuat ketika mengambil keputusan untuk aborsi. Namun terkadang kekuatan ini bisa berubah menjadi kemarahan dan rasa penyesalan nantinya. Kemarahan bisa ditujukan pada dirinya sendiri atau orang yang dianggap menyebabkan aborsi tersebut.